Senin, 29 April 2013

UNICEF



UNICEF ( United Nations Emergency Children's Fund )
               Unicef adalah singkatan dari "United Nations Emergency Children's Fund" dimana organisasi internasional yang di bawah naungan PBB ini didirikan pada 11 Desember 1946 untuk memberikan bantuan kemanusiaan khususnya kepada anak-anak yang hidup didunia yang luluh lantah akibat dari perang dunia ke II. Unicef memiliki sejarah yang panjang dalam upaya memberikan bantuan darurat diseluruh penjuru dunia, baik untuk bencana alam maupun yang disebabkan konflik sehingga banyak yang telah berubah sejak saat itu hingga sekarang namun misi fundamental UNICEF tetaplah sama yakni ingin memberikan bantuan kemanusiaan di bidang kesehatan dan gizi, air dan kebersihan lingkungan, perlindungan, serta pendidikan dan HIV/AIDS.
         Unicef adalah kekuatan pendorong yang membantu membangun dunia di mana hak-hak setiap anak terealisasikan. Unicef memiliki otoritas global untuk mempengaruhi para pengambil keputusan, dan berbagai mitra di tingkat akar rumput untuk mengubah ide yang paling inovatif menjadi kenyataan. Itulah yang membuat unicef tergolong unik di antara organisasi-organisasi lain dunia,  dimana mereka selalu berhadapan langsung dengan anak-anak atau kaum muda lainnya, karena setiap anggota unicef percaya bahwa mengasuh dan merawat anak-anak adalah pilar kemajuan manusia.
            Unicef sendiri diciptakan dengan tujuan ini dalam pikiran bekerja dengan orang lain untuk mengatasi kendala bahwa kemiskinan, kekerasan, penyakit dan diskriminasi terjadi di jalan anak.  Unicef telah banyak berperan dalam dunia internasional yakni dengan melaksanakan program untuk memvaksinasi anak-anak terhadap penyakit menular, dan merupakan pemimpin dalam pekerjaan pada pencegahan HIV / AIDS. Unicef adalah pendukung kuat bagi pendidikan universal, untuk anak perempuan serta anak laki-laki, dan lembaga ini juga bekerja untuk mengatasi kekerasan dan diskriminasi terhadap anak.
            Unicef merespon terhadap anak dalam situasi darurat, seperti jenis produk makanan dan membangun kembali infrastruktur kesehatan di daerah yang dilanda perang. Unicef juga bekerja untuk mempromosikan kesehatan anak dan kesejahteraan non-situasi darurat, dengan program berkelanjutan yang berupaya untuk mengurangi pekerja anak atau menyusui advokat. 

Teori Organisasi Internasional
         Organisiasi internasional atau yang disebut ”Multilateralisme” adalah suatu istilah hubungan internasional yang menunjukkan kerjasama antar beberapa negara yang dibentuk dalam suatu gerakan organisasi yang tujuannya bersifat umum ataupun  khusus, serta ruang lingkup keanggotaan dari organisasi internasional ini bisa bersifat global maupun regional.
           Clive Archer berpendapat bahwa organisasi internasional adalah kerjasama yang tidak hanya didominasi oleh aktor negara saja. Seiring dengan kompleksitas global, dimana kebutuhan untuk bekerja sama satu sama lain menjadi semakin besar, dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendukung, mendorong aktor-aktor non-negara, termasuk individu, untuk menjalin konektivitas satu sama lain untuk bekerja sama termasuk dalam sebuah organisasi internasional. Dengan kata lain organisasi internasional dapat dikatakan sebagai suatu asosiasi atau perhimpunan Negara-negara berdaulat yang terikat pada perjanjian untuk mencapai tujuan bersama.
Klasifikasi Organisasi Internasional :
1.  Organisasi Internasional dengan keanggotaan ruang lingkup global, maksud dan tujuannya bersifat umum, seperti PBB.
2. Orgasnisasi internasional dengan keanggotaan ruang lingkupnya global, maksud dan tujuannya bersifat khusus, seperti Unicef, ILO, WHO, FAO, dll.
3.  Organisasi internasional dengan keanggotaan ruang lingkup regional, maksud dan tujuannya bersifat umum, seperti Asean, KAA, Uni Eropa.
4. Organisasi internasional dengan keanggotaan ruang lingkup regional dan bersifat khusus, seperti Nato, Seato, dan Afta.

Sejarah Unicef
            Unicef adalah sebuah organisasi internasional dibawah naungan PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) yang bergerak di bidang kesehatan dan gizi, air dan kebersihan lingkungan, perlindungan, serta pendidikan dan HIV/AIDS, dalam rangka bantuan kemanusiaan pasca perang dunia II, yang mengkhususkan pada bantuan kemanusiaan anak-anak yang ada di dunia. Unicef didirikan oleh majelis umum PBB pada tanggal 11 Desember 1946 untuk membantu dan memberikan bantuan darurat dalam bentuk berupa makanan , obat-obatan , dan pakaian untuk anak-anak Eropa dan juga pada masa peperangan di Cina ,yang  menjadi korban perang.
        Awal terbentuknya Unicef dimulai ketika Perang Dunia II berakhir, PBB mulai mempromosikan perdamaian dunia. Banyak pemimpin PBB dari seluruh dunia khawatir tentang anak-anak di Eropa. Pada tahun 1946, para delegasi untuk PBB menyiapkan dana sementara yang disebut Dana Darurat PBB Internasional Anak (Unicef). Didirikan untuk membantu anak-anak semua bangsa, bukan hanya negara-negara yang memenangkan Perang Dunia II.
      Pada awalnya, para pemimpin Unicef berpikir itu yang paling penting untuk meningkatkan kesehatan anak-anak dan gizi. Unicef bekerja dengan para pemimpin, petani, dan kelompok amal untuk membantu peternakan menghasilkan lebih banyak susu di Eropa karena banyak peternakan hancur dalam perang. Pada tahun 1950, Unicef akan menutup diri karena kondisi di Eropa jauh lebih baik. Namun, beberapa pemimpin PBB protes karena mereka merasa pekerjaan UNICEF tidak dilakukan karena banyak anak di seluruh dunia sedang sekarat. Pada tahun 1953, PBB memutuskan untuk membuat UNICEF bagian permanen dari PBB. Mereka juga resmi berubah nama menjadi Dana Anak PBB.
           Unicef merupakan bagian dari PBB, yang bekerja untuk perdamaian dunia. Tujuan utama Unicef adalah untuk memastikan bahwa anak-anak di seluruh dunia mendapatkan perawatan dan pendidikan yang mereka butuhkan untuk tumbuh menjadi orang dewasa bahagia dan sehat. Unicef percaya bahwa anak membutuhkan jenis khusus perawatan dan kasih sayang. Jika anak-anak tidak menerima perawatan yang baik, maka akan dapat menyakiti mereka selamanya. Pasca Perang Dunia II, Majelis Umum dari suara PBB kembali membangun Darurat PBB Internasional Dana Anak (Unicef), sebuah organisasi untuk membantu memberikan bantuan dan dukungan untuk anak yang tinggal di negara yang hancur oleh perang.
            Setelah krisis pangan dan medis dari akhir 1940-an berlalu, Unicef terus melakukan perannya sebagai organisasi bantuan untuk anak-anak dari negara-negara bermasalah dan selama tahun 1970 tumbuh menjadi penganjur vokal tentang hak anak. Selama tahun 1980, Unicef membantu Komisi HAM PBB dalam penyusunan Konvensi Hak Anak. Setelah diperkenalkan kepada Majelis Umum PBB pada tahun 1989, Konvensi Hak Anak menjadi manusia yang paling banyak meratifikasi perjanjian hak dalam sejarah, dan Unicef memainkan peran penting dalam memastikan penegakannya.
           Dari 184 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, hanya dua negara telah gagal untuk meratifikasi perjanjian itu, yakni Somalia dan Amerika Serikat. Somalia saat ini tidak memiliki pemerintah yang diakui secara internasional, sehingga ratifikasi tidak mungkin, dan Amerika Serikat, yang merupakan salah satu penandatangan asli dari konvensi, telah gagal untuk meratifikasi perjanjian karena kekhawatiran tentang dampak potensial terhadap kedaulatan nasional dan hubungan antara orangtua dan anak.
         Dana Unicef telah dibuat untuk bekerja dengan orang lain untuk mengatasi kendala bahwa kemiskinan, kekerasan, penyakit dan diskriminasi terjadi di jalan anak. Pada tahun 1946 tantangan besar pertama Unicef adalah membantu anak-anak di Eropa yang hidupnya telah hancur akibat Perang Dunia II. Selama 65 tahun terakhir Unicef telah menjadi kekuatan pendorong di belakang visi dunia untuk semua anak. Unicef memiliki otoritas global untuk mempengaruhi para pengambil keputusan, dan bekerja dengan mitra di tingkat akar rumput untuk mengubah ide inovatif menjadi kenyataan.  Dari awal di Eropa pada tahun 1940-an Unicef saat ini bekerja di 190 negara melalui program negara dan Komite Nasional.

Peran Unicef dalam Organisasi Internasional
           Unicef memulai misinya pada tahun 1946 sebagai organisasi bantuan untuk anak-anak setelah Perang Dunia II. Mandatnya segera diperluas untuk membantu anak-anak yang hidupnya dalam bahaya di negara berkembang. Dalam kurun waktu 60 tahun, Unicef telah memiliki anggota lebih dari 7.000 orang di 157 negara dan teritori di seluruh dunia. Sembilan dari 10 anggota staf bekerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah dan mitra lain di seluruh dunia. Unicef telah mewujudkan hak-hak intrinsik anak untuk kualitas dasar kehidupan, para pemimpin dunia hak lebih lanjut didefinisikan dalam Konvensi Hak Anak. Unicef mendasarkan tindakannya pada up-to-date penelitian besar dan pengalaman tentang apa yang bekerja untuk membantu memberi anak-anak awal terbaik dalam hidup, untuk bertahan hidup dan berkembang terutama dalam keadaan darurat dan untuk pergi ke sekolah.
         Prioritas Unicef adalah penting untuk Pembangunan Kerja Unicef dapat dikelompokkan menjadi lima bidang strategis utama. Mereka semua saling terkait; kemajuan dalam ada orang yang mengarah ke kemajuan dalam yang lain. Bersama mereka membuat perbedaan bagi anak-anak dengan mendukung implementasi Deklarasi Millenium Summit dan pekerjaan di dunia menuju Tujuan. Mereka juga memastikan bahwa Unicef memberikan kontribusi efektif untuk mengurangi kemiskinan, melalui advokasi dan kemitraan yang menciptakan investasi berkelanjutan, pengembangan kelangsungan hidup anak-anak dan perlindungan.
A. Kelangsungan Hidup Anak dan Pembangunan
       Untuk mendukung Tujuan Milenium yakni mengurangi angka kematian anak  dan pengendalian malaria, antara lain Unicef bekerja terhadap perawatan kesehatan anak yang komprehensif pada awal tahun, termasuk periode antenatal sebelum kelahiran.
Menjelang membantu anak-anak muda bertahan dan memiliki masa depan yang sehat produktif, Unicef dan advokasi memberikan dukungan keuangan dan teknis untuk pendidikan nasional dan berbasis masyarakat dan program intervensi pada perawatan kesehatan dan gizi. Bidang prioritas termasuk imunisasi, mencegah dan mengendalikan malaria, pengendalian dan mengobati penyakit diare dan pernapasan, pemberantasan cacing guinea dan mencegah anemia.
           Program kesehatan idealnya mencakup perawatan antenatal ibu hamil, dan perawatan neonatal dalam empat minggu pertama setelah kelahiran, termasuk mempromosikan pemberian ASI. Unicef juga berbagi advokasi, mobilisasi sosial, dan riset dalam peran pendukung untuk membantu lembaga-lembaga lain menyediakan kebidanan darurat. Membangun di atas komitmen selama puluhan tahun terhadap kesehatan, Unicef menyediakan vaksin untuk 40 persen anak di negara berkembang, dan menyediakan dukungan teknis pada proses rumit . Jutaan terlindungi dari penyakit seperti campak, polio, difteri dan TBC dengan vaksin yang harganya rata-rata hanya 50 sen per anak. Program vaksinasi idealnya termasuk suplemen vitamin A dan zat gizi mikro yang meningkatkan kekebalan tubuh lebih lanjut dan membantu mencegah kekurangan gizi yang berhubungan dengan gangguan.
            Seiring dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UNICEF mendukung program lokal yang meningkatkan akses terhadap air bersih dan sanitasi, yang pada gilirannya penting bagi inisiatif kesehatan, pengembangan dan pendidikan.
B. Pendidikan Dasar dan Kesetaraan Gender
      Unicef bekerja sama dengan negara-negara donor dan badan PBB lainnya untuk mempromosikan, mendanai dan memfasilitasi kesetaraan pendidikan dasar universal dan gender. Ini termasuk meningkatkan kesiapan perkembangan anak-anak untuk sekolah, terutama untuk anak-anak dikeluarkan dan di antara kelompok yang kurang beruntung, melalui komunitas yang disponsori pendidikan anak dan inisiatif kesehatan.
          Dalam semua tahap proses ini, melalui program-program advokasi dan lokal, Unicef bekerja untuk mengurangi kesenjangan gender dan kesenjangan lain dalam akses, partisipasi dan penyelesaian sekolah dasar. Ini juga termasuk air , sanitasi dan peningkatan kebersihan di sekolah-sekolah untuk menciptakan lingkungan ramah anak untuk belajar. Menggunakan demonstrasi praktis dan advokasi berbasis bukti, Unicef berupaya membantu pemerintah pusat dan daerah dan kelompok meningkatkan kualitas pendidikan dan retensi. Unicef  juga memberikan perlengkapan sekolah dan tenda dalam keadaan darurat sebagai bagian dari Kembali ke Sekolah programnya, membantu anak-anak kembali ke lingkungan yang lebih normal aman dan melindungi hak mereka untuk pendidikan dasar.
C. HIV / AIDS dan Anak
        Krisis penyakit membawa kemiskinan dan kehancuran sosial bersama dengan kematian. Untuk mengatasi itu Unicef bekerja dengan negara-negara, organisasi nirlaba dan kelompok agama, organisasi pemuda dan mitra lain untuk mengatur sensitif gender pencegahan pendidikan, keterampilan dan kampanye layanan ditujukan terutama pada remaja. Unicef juga bekerja melalui advokasi dan penjangkauan masyarakat untuk membantu pemerintah, masyarakat dan anak-anak dukungan keluarga yatim karena HIV / AIDS.
        Unicef juga mendukung program-program yang membantu mencegah ibu ke anak HIV / AIDS dan yang meningkatkan jumlah dan proporsi perempuan dan anak yang menerima obat antiretroviral.

D. Perlindungan Anak
       Untuk mendukung Millenium Bagian Deklarasi KTT 6, Unicef melindungi lingkungan rentan kemajuan pelindung untuk membantu mencegah dan menangani kekerasan, penyalahgunaan eksploitasi, dan diskriminasi, dan untuk anak-anak yang rentan akibat keadaan darurat. Fokus penelitian termasuk meningkatkan kesadaran pemerintah hak perlindungan anak dan analisis situasi, serta mempromosikan undang-undang yang menghukum pelaku eksploitasi anak.
    Bekerja melalui advokasi dan kantor lokal di seluruh dunia, Unicef membantu memperkuat sumber daya sekolah, masyarakat dan keluarga untuk merawat anak-anak terpinggirkan, termasuk yang yatim piatu karena HIV / AIDS.

E. Advokasi dan Kemitraan untuk Hak Anak
         Unicef membangun kemitraan pembangunan global dan juga pada penguatan kebijakan nasional dan daerah yang memenuhi hak-hak anak untuk bertahan hidup dan berkembang. Mengurangi kemiskinan anak adalah bagian penting dari pemenuhan hak-hak ini. Untuk itu, dan untuk mencapai tujuan Milenium, Unicef mendorong investasi nasional dan global berkelanjutan yang memanfaatkan sumber daya dan hasil untuk anak-anak itu kesejahteraan, termasuk dalam situasi darurat. Bekerja dengan berbagai kemitraan termasuk pemerintah, badan-badan regional, dan kelompok swasta dan masyarakat sipil, Unicef memberikan masukan dan berpartisipasi dalam mengembangkan sektor-lebar pendekatan (swap), Rencana Strategi Penanggulangan Kemiskinan (PRSP) dan anggaran.
      Unicef merencanakan Cluster Survei Indikator Ganda (MICS) metode dalam pertengahan 1990-an. Alat yang murah dan efektif, MICS merupakan sumber data utama untuk memantau pemenuhan hak asasi manusia dan kemajuan menuju Tujuan. Unicef mempromosikan penggunaannya, kereta api dan membantu pemerintah dalam menerapkan metode, dan menyajikan data yang dikumpulkan. Unicef juga telah berinvestasi secara signifikan dalam pengembangan DevInfo, perangkat lunak untuk secara efektif menyimpan dan menyajikan data dalam tabel, grafik dan peta.        
      Selanjutnya, Unicef mendorong partisipasi aktif anak-anak dan kaum muda dalam pengambilan keputusan mengenai hal-hal tentang mereka sendiri kesejahteraan. Ini termasuk kegiatan dari advokasi untuk hak-hak anak atas kebebasan berpikir dan berekspresi, untuk membuat situs web bagi mereka untuk berbagi ide.

Unicef di Indonesia
       Dalam manjalin hubungan internasional antar setiap Negara, Unicef juga menjalin hubungan kerjama dengan Indonesia. Pada tahun 1950, Unicef resmi melakukan kerjasama dengan Indonesia. Unicef telah memutuskan menjadi mitra tetap Indonesia dalam upaya mentranformasi seluruh kehidupan anak-anak dan perempuan di seluruh Nusantara. Setelah itu , pada tahun 1960-an Unicef berkembang menjadi organisasi yang bergerak dalam pembangunan umumnya lebih kepada kepedulian terhadap kesejahteraan anak, bukan hanya bantuan darurat.
            Bagi Unicef operasi besarnya ialah program gizi di Indonesia yang mencapai 100 desa di delapan provinsi (1959). Indonesia yang rejoined untuk PBB, pada November 1966 setelah keluar dari PBB (1965), oleh menteri Luar Negeri Adam Malik , menandatangani “surat perjanjian baru mengenai penangan anak di Indonesia”, antara Unicef dan Indonesia. Pada  Oktober 1953, setelah Indonesia resmi bergabung dengan Unicef.
            Majelis menentukan dan memutuskan bahwa organisasi ini harus terus berkembang dan meneruskan tugasnya sebagai lengan permanen dari PBB,dan dituntut untuk menekankan program-program jangka panjang yang member manfaat kepada anak-anak di mana-mana, terkhusus pada anak-anak di Negara berkembang yang benar membutuhkan . ketika diadopsi pada misi yang menyatakan Unicef dipandu oleh “konvensi hak-hak anak” dan berusaha menekankan dan menetapkan hak anak-anak sebagai sumber prinsip-prinsip etis dan kekal standar internasional prilaku terhadap anak-anak .
       Selama periode 1951-1960, Unicef terus memenuhi kebutuhan darurat , yaitu melindungi kesehatan anak-anak. Unicef melakukan beberapa kampanye untuk melakukan program melawan tuberkolosis, kusta, dan malaria. Dengan ketentuan yang dibuat oleh Unicef ,sanitasi lingkungan yang mendorong pendidikan kesehatan anak. Dengan bantuan dana sebesar $152.000.000, Unicef mengadopsi sebuah konsep allying yaitu bantuan anak-anak untuk pembangunan bangsa.Secara terprogram Unicef terus membantu anak-anak dan wanita . juga membantu para Guru untuk reformasi pendidikan dan kurikulum.
           Dalam hal ini ,organisasi ini telah berhasil dalam melaksanakan misi yang telah di berikan kepada Negara-negara berkembang. Begitu halnya di Indonesia, awal fokusnya dari kerjasama dalam membantu anak-anak . sebelum kerjasama diperluas dan diversifikasi, Unicef lebih focus terhadap beberapa daerah lainnya yang bermanfaat bagi kedua belah pihak. Dalam hal inilah terlihat hubungan kerjasama antara Indonesia dan Unicef dalam kepedulian terhadap anak-anak. Dalam hal ini juga Unicef berusaha untuk memperbaiki kualitas kehidupan anak-anak dinegara berkembang ,dan upaya koordinasi dengan pemerintah yang bersangkutan.
            Secara data statistic Unicef dari 25 tahun sejarah mengungkapkan hanya dari segi kontruktif yang dicapai, tetapi Unicef memberikan beberapa indikasi dengan jangkauan antara lain 73.000.000 anak untuk diperiksa dan 43.000.000 anak dirawat , 425.000.000 anak untuk diperiksa framboesia 23.000.000 dirawat ; 400.000.000 divaksinasi terhadap TBC ; jutaan dari malaria dan 415.000 sembuh dari penyakit kusta. Selain itu Unicef juga membangun 13.000 pusat kesehatan ibu di pedesaan dan beberapa ribu lembaga perlindungan anak di 85 negara termasuk Indonesia.
            Untuk indonesia salah satunya Unicef memberikan bantuan tenda-tenda sekolah gratis kedaerah Hiliduho yang terletak di perbukitan yang terletak sangat terpencil,yang mempunyai luas sekitar 221,65 km2. Didaerah ini juga terdapat perubahan struktur permukaan tanah yang diakibatkan oleh gempa. Akan tetapi untuk di indonesia UNICEF telah memperlihatkan bentuk kepedulianya terhadap anak dan wanita korban bencana alam yang terjadi di Indonesia.

Tujuan dan Sasaran Unicef di Indonesia
           Secara garis besar Unicef memiliki tujuan yang berfokus pada anak-anak. Yang dimana badan inter-pemerintah ini diberi wewenang oleh pemerintah dunia memberikan, mempromosikan dan melindungi hidup dan hak-hak anak. Organisasi kemasyarakatan, termasuk mitra lembaga swadaya masyarakat (LSM) berperan serta dalam tugas-tugas Unicef di Indonesia dan di 190 negara dimana Unicef bekerja. Selain itu Unicef dapat dijadikan pola hubungan kerjasama yang mengkaitkan lembaga-lembaga diindonesia dengan berbagai lembaga-lembaga didunia yang memiliki tujuan untuk memelihara dan melindungi anak-anak serta hak-haknya.
Tujuan Unicef ini merupakan bagian dari isi tujuan PBB, yang meliputi sebagai berikut :
a.    Memelihara perdamaian dan keamanan internasional
b.    Mengembangkan hubungan persaudaran antar bangsa
c.  Bekerjasama secara internasional untuk memecahkan persoalan ekonomi internasional , social , kebudayaan , dan kemanusiaan serta untuk memajukan rasa hormat untuk hak-hak manusia dan kemerdekaan-kemerdekaan asasi.
d.  Untuk menjadi pusat bagi tindakan-tindakan bangsa-bangsa dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama.
         Setiap organisasi memiliki sasaran hasil yang ingin dicapai untuk memenuhi tujuannya.
Ada 3 hal yang menjadi sasaran Unicef sebagai sebuah organisasi Internasional antara lain:
1. Menumbuhkan kepercayaan anak-anak terhadap kepedulian Negara.
2. Membantu kaum muda untuk membangun sebuah dunia dimana semua anak-anak hidup secara terhormat dan memperoleh keamanan.
3. Menciptakan dunia yang cocok untuk anak-anak.

            Setiap poin-poin penting sasaran Unicef ini berfungsi untuk membantu pembangunan suatu Negara yang berkembang. Dengan kaitan hubungan, bahwasanya suatu Negara dapat tumbuh dan berkembang apabila taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat termasuk anak-anak mendapat perhatian yang baik.

KESIMPULAN
        Meminjam istilah J.G. Strake yang mengatakan bahwa masing-masing organisasi Internasional dibatasi berdasarkan fungsi-fungsi dan tanggung jawab hukumnya, dengan masing-masing memiliki lapangan kegiatan sendiri yang terbatas. Unicef yang bertanggung jawab dibidang kesehatan ibu dan anak , pendidikan dasar , kesehatan gizi dan perlindungan anak serta kontribusi untuk meningkatkan pengurangan anak malnutrisi. Maka UNICEF juga memiliki ketentuan atau wilayah yang focus untuk meningkatkan gizi anak-anak dan perempuan.
      Dalam meningkatkan gizi anak-anak dan perempuan, Unicef dan masyarakat bekerjasama yang terkordinasi demi kepentingan anak dan perempuan. Secara global menangani masalah anak-anak merupakan tantangan yang sulit, oleh karena itu memerlukan kemampuan yang lebih dalam suatu organisasi untuk mengurangi masalah anak-anak tersebut. Sasaran Unicef saat ini, membangun dunia yang nyaman dan sesuai untuk anak-anak agar terlepas dari diskriminasi ,memerlukan bantuan dari kemitraan dari setiap pemerintah, individu, dan Organisasi yang menerapkan nilai-nilai kemanusiaan dan penghormatan akan hak-hak anak-anak.
            Kemitraan untuk mencapai kesuksesan merupakan salah satu strategi Unicef dalam rencana tindakan untuk menciptakan suasana lingkungan yang baik bagi anak-anak,sebuah rencana yang terpadu dalam mempromosikan hidup sehat memberikan pendidikan dasar yang berkualitas memerangi AIDS/hiv dan melindungi anak-anak dari pelecehan ,eksploitasi ,dan kekerasan.
            Bekerjasama dengan berbagai lembaga swadaya masyarakat di tingkat dunia, regional, nasional, dan tingkat komunitas yang selama ini menjadi ciri khas dari tugas Unicef. Semua ini menjadi sumber –sumber bantuan kekuatan bagi Unicef dalam menangani masalah anak saat ini. Oleh karena luas dan keanekaragaman jaringan kemitran ini akan membantu memperbesar manfaat-manfaat dari upaya yang dilakukan Unicef. Oleh karena itu secara garis besar peranan dan tanggung jawab yang paling besar ialah melalui kesadaraan dari tiap-tiap individu dan organisasi masyarakat untuk memerangi diskriminasi anak. Unicef  hanyalah lembaga dunia yang ingin meningkatkan kesadaran bahwa pentingnya anak bagi dunia.


































UNICEF (United Nations Children's Emergency Fund)

               Unicef ​​stands for "United Nations Children's Emergency Fund" in which an international organization under the auspices of the United Nations was founded on December 11, 1946 to provide humanitarian assistance especially to children who live in the world that yield lantah a result of World War II. UNICEF has a long history of providing emergency relief efforts all over the world, for both natural disasters and conflict caused so much has changed since that time until now, but UNICEF's fundamental mission remains the same: to provide humanitarian assistance in the field of health and nutrition, water and sanitation, protection, education and HIV / AIDS.

         UNICEF is the driving force that helps build a world where the rights of every child is realized. UNICEF has the global authority to influence decision-makers, and the variety of partners at grassroots level to turn the most innovative ideas into reality. That makes unicef ​​is unique among other world organizations, where they are always dealing directly with children or other young people, because every member of unicef ​​believe that nurturing and caring for children are the cornerstones of human progress.

            Unicef ​​itself was created with this goal in mind to work with others to overcome the obstacles that poverty, violence, disease and discrimination occur in the child. Unicef ​​has a role in the international community to implement the program to vaccinate children against infectious diseases, and is a leader in the work on the prevention of HIV / AIDS. UNICEF is a strong advocate for universal education, for girls and boys, and the agency is also working to address violence and discrimination against children.

            UNICEF responds to children in emergency situations, such as the types of food products and rebuild the health infrastructure in the war-torn region. UNICEF is also working to promote children's health and well-being of non-emergency situations, with an ongoing program that seeks to reduce child labor or breastfeeding advocate.

Theory of International Organizations

         International Organisiasi or so-called "Multilateralism" is a term of international relations suggests cooperation among several countries that formed in a movement organization whose purpose is general or special, and the scope of membership of international organizations can be global or regional.

           Clive Archer found an international organization is a partnership that is not only dominated by state actors alone. Along with global complexity, where the need to cooperate with each other to be great, and the progress of science and technology that supports, encourages actors, non-state, as well as individuals, to establish connectivity with each other to work together, including in an organization internationally. In other words, international organizations may be regarded as an association or association of sovereign States are bound by agreement to achieve common goals.






Classification of International Organizations:

1. International organization with a membership of global scope, intent and purpose of a general nature, such as the UN.

2. Orgasnisasi international membership of global scope, purpose and goals are specific, such as UNICEF, ILO, WHO, FAO, etc..

3. International organization with a membership of regional scope, intent and purpose of a general nature, such as Asean, KAA, the European Union.

4. International organization with a membership of regional scope and specific nature, such as NATO, SEATO, and Afta.


Unicef ​​History

            UNICEF is an international organization under the auspices of the UN (United Nations) which is engaged in the field of health and nutrition, water and sanitation, protection, education and HIV / AIDS, in the context of humanitarian aid after World War II, specializing in humanitarian aid the children of the world. UNICEF was established by the UN General Assembly on December 11, 1946 to assist and provide emergency assistance in the form of food, medicine, and clothing for the children of Europe and also in the war in China, who are victims of war.

        Unicef ​​initial formation began when World War II ended, the United Nations began to promote world peace. Many UN leaders from around the world to worry about the kids in Europe. In 1946, delegates to the United Nations set up a fund known as the United Nations International Children's Emergency Fund (Unicef). Established to help children of all nations, not just the countries that won World War II.

      At first, the leaders of Unicef ​​think it's most important to improve children's health and nutrition. UNICEF works with leaders, farmers, and charitable groups to help farms produce more milk in Europe because many farms were destroyed in the war. In 1950, UNICEF will shut down because conditions in Europe are much better. However, some UN leaders protested because they felt the work UNICEF does not do as many children around the world are dying. In 1953, the UN decided to make UNICEF a permanent part of the United Nations. They also officially changed its name to the United Nations Children's Fund.
           UNICEF is part of the UN, which works for world peace. Unicef ​​main objective is to ensure that children around the world get the care and education they need to grow into happy and healthy adults. UNICEF believes that children need a special kind of care and compassion. If children do not receive good care, it can hurt them forever. After World War II, the General Assembly of the UN vote to re-build the United Nations International Emergency Children's Fund (Unicef), an organization to help provide assistance and support to children living in countries devastated by war.

            After the food and medical crisis of the late 1940s passed, UNICEF continues to perform its role as an aid organization for children from troubled nations and during the 1970s grew into a vocal advocate of children's rights. During 1980, UNICEF helped the Human Rights Commission in the preparation of the CRC. After being introduced to the General Assembly in 1989, the Convention on the Rights of the Child became the most widely ratified human rights treaty in history, and UNICEF played a key role in ensuring enforcement.
           Of 184 member states of the United Nations, only two countries have failed to ratify the treaty, namely Somalia and the United States. Somalia currently has no internationally recognized government, so ratification is not possible, and the United States, which is one of the original signatories of the convention, has failed to ratify the treaty because of concerns about the potential impact on national sovereignty and the relationship between parent and child.
         Unicef ​​Fund has been created to work with others to overcome the obstacles that poverty, violence, disease and discrimination occur in the child. In 1946 the first major challenge UNICEF is helping children in Europe whose lives have been devastated by World War II. Over the last 65 years UNICEF has been the driving force behind the vision of the world for all children. UNICEF has the global authority to influence decision-makers, and working with partners at grassroots level to turn innovative ideas into reality. From the beginning in Europe in the 1940's Unicef ​​is currently working in 190 countries through country programs and National Committees.


Unicef ​​Role in International Organizations

           Unicef ​​began his mission in 1946 as an organization to help children after World War II. Its mandate soon expanded to help children whose lives are at risk in developing countries. In the past 60 years, UNICEF has a membership of more than 7,000 people in 157 countries and territories around the world. Nine of the 10 members of staff working with central and local government and other partners around the world. Unicef ​​has been realizing children's rights intrinsic to basic quality of life, world leaders further rights defined in the Convention on the Rights of the Child. Unicef ​​basing his actions on the up-to-date large research and experience of what works to help give children the best start in life, to survive and thrive, especially in an emergency and to go to school.

         Unicef ​​is an important priority for Unicef ​​Job Development can be grouped into five main strategic areas. They are all interrelated; advances in any one that leads to advances in the other. Together they make a difference for children by supporting the implementation of the Millennium Summit Declaration and the work toward the objective world. They also ensure that UNICEF contributes effectively to reducing poverty through advocacy and partnerships that create sustainable investment, the development of children's survival and protection.

A. Child Survival and Development

       To support the Millennium Goal of reducing child mortality and malaria control, including UNICEF works towards comprehensive child health care in the early years, including the antenatal period before birth.

Toward help young children survive and have a healthy future productive, Unicef ​​and advocacy provide financial and technical support to national and community-based education and intervention programs on health care and nutrition. Priority areas including immunization, prevention and control of malaria, control and treat diarrhea and respiratory diseases, guinea worm eradication and prevent anemia.

           The health program should ideally include antenatal care of pregnant women and neonatal care in the first four weeks after birth, including promoting breastfeeding. Unicef ​​also shared advocacy, social mobilization, and research in a supporting role to assist other agencies providing emergency obstetric care. Building upon decades of commitment to health, UNICEF provides vaccines for 40 percent of children in developing countries, and provide technical support to the process complicated. Millions protected from diseases such as measles, polio, diphtheria and tuberculosis vaccines that cost an average of only 50 cents per child. Vaccination program should ideally include vitamin A supplements and micronutrients that boost immunity and help prevent further malnutrition-related disorders.
            Along with the World Health Organization (WHO), UNICEF supports local programs that improve access to clean water and sanitation, which in turn is essential for health initiatives, development and education.

B. Basic Education and Gender Equality

      UNICEF is working with donors and other UN agencies to promote, fund and facilitate equal universal primary education and gender. These include improving children's developmental readiness for school, especially for children between the excluded and disadvantaged groups, through community-sponsored children's education and health initiatives.
          In all stages of the process, through advocacy programs and local, UNICEF works to reduce the gender gap and other disparities in access, participation and completion of primary school. It also includes water, sanitation and improved hygiene in schools to create a child-friendly environment for learning. Using practical demonstrations and evidence-based advocacy, UNICEF works to help national and local governments and groups to improve the quality of education and retention. UNICEF is also providing school supplies and tents in emergencies as part of the Back to School program, helping children return to a more normal environment safe and protect their right to basic education.

C. HIV / AIDS and Children

        The crisis of poverty and disease bring social collapse along with death. To overcome that UNICEF works with states, nonprofit organizations and faith groups, youth organizations and other partners to set up gender-sensitive prevention education, skills and service campaign aimed primarily at teenagers. UNICEF also works through advocacy and community outreach to help governments, communities and families support children orphaned by HIV / AIDS.

        UNICEF also supports programs that help prevent mother-to-child transmission of HIV / AIDS and the increasing number and proportion of women and children receiving antiretroviral drugs.


D. Child Protection

       In support of the Millennium Summit Declaration Section 6, Unicef ​​protect the vulnerable environment protective advances to help prevent and respond to violence, abuse of exploitation and discrimination, and for children who are vulnerable due to an emergency. Focus areas include raising awareness of child protection rights and the government's analysis of the situation, and to promote laws that punish perpetrators of child exploitation.
    Working through advocacy and local offices around the world, UNICEF helps strengthen school resources, communities and families to care for marginalized children, including those orphaned by HIV / AIDS.


E. Advocacy and Partnerships for Children's Rights

         Unicef ​​build a global development partnership and also the strengthening of national and regional policies that meet the child's right to survive and thrive. Reducing child poverty is an important part of the fulfillment of these rights. To that end, and to achieve the Millennium goals, UNICEF encourages national and global investment in sustainable use of resources and results for children's well-being, including in emergency situations. Working with a variety of partnerships, including governments, regional bodies, and civil society groups and the private sector, Unicef ​​to provide input and participate in developing a sector-wide approach (swap), Poverty Reduction Strategy Plan (PRSP) and the budget.
      Indicator Cluster Survey Unicef ​​plan Ganda (MICS) method in the mid-1990s. An inexpensive and effective tool, MICS is the main data source for monitoring the fulfillment of human rights and progress toward the goal. Unicef ​​to promote its use, train and assist the government in implementing the method, and presents the data collected. UNICEF has also invested significantly in the development of DevInfo, effective software for storing and presenting data in tables, graphs and maps.

      Furthermore, UNICEF encourages the active participation of children and young people in decision-making on matters concerning their own welfare. This includes the activities of advocacy for the rights of the child to freedom of thought and expression, to create a web site for them to share ideas.


Unicef ​​in Indonesia

       In manjalin international relations between each State, Unicef ​​also kerjama relationship with Indonesia. In 1950, Unicef ​​official cooperation with Indonesia. Unicef ​​has decided to become partners in the effort to transform the fixed Indonesia throughout the lives of children and women throughout the country. After that, in 1960, Unicef's evolved into an organization that is engaged in the development of more general concern for the welfare of children, not just emergency relief.

            For large operations Unicef ​​nutrition programs in Indonesia are reaching 100 villages in eight provinces (1959). Indonesia were rejoined to the United Nations, in November 1966 after coming out of the United Nations (1965), by Foreign Minister Adam Malik, signed a "letter of agreement regarding the handling of new children in Indonesia", between Unicef ​​and Indonesia. In October 1953, after officially joining Unicef ​​Indonesia.

            Tribunal determines and decided that the organization should continue to grow and continue his duties as a permanent arm of the United Nations, and demanded to emphasize long-term programs that member benefits to children everywhere, in particular in children in developing countries the right needs. when it adopted the mission stated Unicef ​​guided by the "convention of children's rights" and tried to emphasize and define the rights of children as a source of ethical principles and international standards of behavior towards eternal children.
       During the period 1951-1960, UNICEF continues to meet emergency needs, which is to protect children's health. Unicef ​​do some campaigning to do a program against tuberculosis, leprosy, and malaria. With the provisions made by Unicef, sanitary environment that encourages children's health education. With funding of $ 152 million, UNICEF adopted a concept of allying the help of the children to continue the development bangsa.Secara programmed Unicef ​​to help children and women. also helps the teachers to educational reform and curriculum.

           In this case, the organization has succeeded in carrying out the mission that has been given to developing countries. So is the case in Indonesia, beginning the focus of cooperation in helping children. before cooperation expanded and diversified, Unicef ​​more focus on some other areas that are beneficial to both parties. In this look cooperation relations between Indonesia and UNICEF in caring for children. In this case also UNICEF seeks to improve the quality of lives of children in developing countries, and the coordination with the relevant government.

            Unicef ​​is the statistical data of 25 years of history in terms of constructive revealed only achieved, but Unicef ​​gives some indication of the range including 73 million children to be examined and treated 43 million children, 425 million children to be examined yaws treated 23 million; 400 million vaccinated against tuberculosis, malaria and 415,000 millions of cured of leprosy. Besides Unicef ​​also build 13,000 mothers in rural health centers and several thousand child protection agencies in 85 countries, including Indonesia.
            For one of Indonesia UNICEF school tents free kedaerah Hiliduho located in the hills which is very remote, which has an area of ​​approximately 221.65 km2. In this region there are also changes in the surface structure caused by the earthquake. However, in Indonesia for UNICEF has shown kepedulianya form against children and women victims of natural disasters in Indonesia.


Goals and Objectives Unicef ​​in Indonesia

           Broadly speaking Unicef ​​have goals that focus on children. In which inter-governmental agency authorized by the government of the world provide, promote and protect the lives and rights of children. Community organizations, including the partner nongovernmental organizations (NGOs) to participate in the tasks of UNICEF in Indonesia and 190 countries where UNICEF works. In addition it can be used as a pattern Unicef ​​partnership linking diIndonesia institutions with various institutions in the world that has a goal to preserve and protect children and their rights.

Unicef ​​goal is part of the contents of the UN goals, which include the following:
a. Maintaining international peace and security
b. Developing relationships of fraternity between nations
c. Cooperate internationally to solve international economic, social, cultural, and humanitarian and to promote respect for human rights and freedom-freedom rights.
d. To be a center for the actions of nations in an effort to achieve common goals.

         


Every organization has objectives to be achieved to meet the objective.
There are 3 things that were targeted as an organization Unicef ​​International, among others:
1. Growing confidence in the children to state care.
2. Helping young people to build a world where all children live in dignity and security gain.
3. Creating a world fit for children.


            Each key points target Unicef ​​is working to help build a thriving country. In terms of relationships, that a State can grow and develop if the standard of living and welfare of the community including children receive appropriate attention.


CONCLUSION

        Borrowing the term J.G. Strake said that each international organizations is limited by the functions and legal responsibilities, with each having its own field of activities is limited. UNICEF is responsible for the field of maternal and child health, basic education, health, nutrition and child protection as well as contribute to improving the reduction of child malnutrition. So UNICEF also has a provision or focus areas for improving nutrition of children and
women.

      In improving the nutrition of children and women, UNICEF and community work are coordinated in the interest of children and women. Globally dealing with children is a difficult challenge, because it requires a greater ability of an organization to reduce the problems of these children. Unicef ​​Target today, build a comfortable and appropriate for the children to be separated from discrimination, require the assistance of a partnership of any government, individuals, and organizations that implement humanitarian values ​​and respect for the rights of children.

            Partnership for success is one of the strategies in the plan of action for Unicef ​​create a good environment for the kids, an integrated plan to promote healthy living provide quality primary education to combat Aids / hiv and protect children from abuse, exploitation, and violence.
            In cooperation with various non-governmental organizations at the global, regional, national, and community levels that have been the hallmark of the task Unicef. All of these become sources of strength for Unicef ​​assistance in dealing with the child present. Because of extensive and diverse network of this partnership will help increase the benefits of the efforts made Unicef. Therefore outline the roles and responsibilities of the greatest is through awareness of every individual and community organizations to combat child discrimination. UNICEF is the world institutions that want to raise awareness of the importance of children to the world.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar